Rabu, 03 Agustus 2011

menangkar gould amadin (gouldian finch)




Menangkaran Gould Amadin (Gouldian Finch)
Di kalangan hobiis burung hias, gould amadin bukan piaraan baru. Namun, unggas berjuluk the most beautiful finch in the world itu tetap digemari pecinta burung. Paduan warna bulu nan cantik dan sosok mungil sulit dilupakan orang. Belum lagi kenikmatan saat memandang keindahan silangan gould amadin hasil tangkaran sendiri.
Variasi warna yang sangat beragam daya tarik utama burung berukuran panjang 15 cm itu. Mulai dari kepala, punggung, dada, dan ekor memiliki warna berbeda. Burung bernama Latin Chloebia gouldiae itu ditemukan pertama kali di Australia Utara. Saat itu warna gould amadin spesies asli sangat terbatas. Ragamnya hanya paduan 3 warna kepala, hitam, merah, dan kuning; punggung hijau; serta dada ungu. Habitat burung yang ditemukan oleh John Gould di padang sabana. Alam keras tempatnya bergantung hidup dicirikan dengan vegetasi pepohonan eucaliptus. Rumah tinggalnya di lubang-lubang pohon.  Kehidupan yang keras juga ditandai dengan kebiasaan minum yang disedot dan bukan diteguk. Biji-bijian yang notabene mengandung sedikit sekali air santapan kegemarannya. Sayangnya, keindahan warna bulu justru mengundang perburuan burung. Kini populasi di alam hanya tinggal 2.500 ekor. Bahkan burung berkepala kuning makin menipis.
Dengan penangkaran dan penyilangan, variasi warna burung  terus bertambah. Kini sekitar 3—4 warna bulu cerah berpadu elok menghiasi kepala, dada, dan punggung. Berbagai variasi warna pula itulah yang membedakan jenis-jenisnya. Bagian kepala terdiri atas 3 warna, yaitu hitam, merah, dan kuning. Dada memiliki 4 warna, putih, ungu, biru, dan lila. Sedangkan punggung mempunyai variasi warna terbanyak, hijau tua, hijau, hijau muda, biru, biru muda, kuning, dan abu-abu.
Dari sekian banyak warna, variasi dada putih; punggung biru atau abu-abu favorit para hobiis di Indonesia. Tak heran bila harga gould amadin itu mencapai Rp 1,3 - 2 juta/pasang (2011).  Sayangnya populasi burung dengan warna eksklusif itu sangat terbatas. Dibutuhkan indukan berkualitas untuk menghasilkan piyik serupa.
Memilih induk unggul
Memilih induk bermutu prima harus melalui seleksi cermat agar dihasilkan piyik berpenampilan istimewa. Kualitas induk menyangkut fisik yang sempurna dan sehat. Ciri-cirinya, lapisan bulu utuh dan berwarna cerah; gerakan lincah; rajin berkicau; anggota tubuh lengkap; posisi sayap dan ekor sejajar; bulu di sekitar kloaka kering dan bersih.
Di bagian muka: mata tampak bulat dan jernih. Indikasi burung sehat bernafsu makan baik; hidung tak berlendir; serta tidak batuk atau bersin. Umumnya gould amadin jarang tidur pada siang hari. Saat tidur ia punya kebiasaan mengangkat salah satu kaki.  Untuk mendapatkan induk berkualitas dengan membeli burung langsung ke penangkar terpercaya.
Pilih burung dengan melihat potensi sang induk untuk memastikan ia tidak mengidap penyakit bawaan. Jangan ambil risiko membeli di sembarang penjual sebab penyakit ganas dan menular, seperti air sac mites atau Sternostoma tracheacolum kerap ditemukan.
Mempersiapkan induk bisa diawali dengan membeli piyik berumur 2 bulan. Paling pas bila dipilih burung dewasa, umur 8—10 bulan. Pada umur itu burung telah melewati masa moulting atau rontok bulu dan siap kawin. Alternatif lain, sejumlah penangkar justru lebih senang memilih burung remaja, umur 5—6 bulan sebagai induk. Burung remaja dibiasakan hidup bersama pasangan.
Ketika burung menginjak dewasa, peternak tinggal mengawinkan. Membedakan jenis kelamin gould amadin bukan hal gampang. Hanya mereka yang berpengalaman mampu mengenali jenis kelamin burung.
Perbedaan nyata tampak pada burung dewasa. Jantan berwarna lebih cerah dan mencolok; betina lebih redup. Ciri lain, paruh betina lebih gelap—cenderung kehitaman— saat birahi.
Beberapa literatur menyebutkan umur kedua induk tak harus persis sama. Yang penting mereka menetas dengan waktu berdekatan pada tahun yang sama. Dengan demikian pasangan induk berbarengan memasuki dan mengakhiri masa rontok bulu. Jika tidak, penangkar membutuhkan waktu lama karena menunggu selesainya masa moulting yang berbeda.
Setelah induk terpilih, tahapan berikutnya ialah mempersiapkan kandang, perlengkapan, serta lingkungan sesuai. Mengenai lingkungan hampir tak ada masalah lantaran iklim di Indonesia mirip habitat asli. Secara umum, gould amadin menyenangi  daerah bertemperatur 30oC dan kelembapan udara 60—70%. Selain di teras atau di luar rumah, ia pun bisa dipelihara di dalam rumah dengan intensitas cahaya minimal 25%.
Tak ada batasan jelas mengenai ukuran kandang yang pas. Prinsipnya, semakin luas kandang burung makin betah. Bagi hobiis yang gemar mengoleksi gould amadin bisa memilih kandang aviari berukuran besar dengan kepadatan 200 ekor. Idealnya kandang penangkaran berukuran lebih kecil, seperti 75 cm x 50 cm x 60 cm. Tujuannya agar pemilik mudah mengamati perkembangan hasil penangkaran sepasang induk.
Konstruksi kandang harus kokoh
Penangkar memilih kayu sebagai bahan kerangka dan lembar kawat besi sebagai pelapis seluruh sisi. Di salah satu sisi diberi pintu, dan bagian dasar diberi tambahan lempeng kayu atau bahan lain untuk wadah kotoran.
Yang penting struktur kandang kuat dan tak mudah diterobos hewan lain, seperti tikus. Lengkapi kandang dengan sarana penunjang. Batang atau ranting kayu dibutuhkan sebagai tempat menangkring burung.
Dua wadah pakan utama dan air, serta botol kaca untuk menempatkan sayuran daun. Biasanya botol diisi air sedikit agar sayuran seperti kangkung tetap segar. Satu tabung khusus berisi pasir laut sering pula ditambahkan.
Perlengkapan lain, sebuah boks kayu pengganti sarang yang diletakkan di salah satu sudut—bisa di sisi atas atau bawah—kandang. Bentuknya bujursangkar 15 cm x 15 cm x 15 cm. Di bagian atas, sekitar 2/3 bagian kayu diletakkan pintu yang dapat dibuka-tutup. Ini untuk memudahkan penangkar mengontrol perkembangan telur dan piyik. Penangkar pun lebih gampang meraih telur atau piyik ketika hendak memindahkan ke induk asuh.
Salah satu sisi samping kotak diberi lubang berdiameter 5 cm untuk keluar- masuk burung. Di dalam kotak sangkar permanen, induk pun menyiapkan sendiri sarang buatannya. Penangkar cukup menyediakan jerami atau sabut kelapa. Beberapa penangkar memotong- motong jerami sepanjang 2 cm. Tujuannya agar batang-batang jerami tidak mencederai piyik.
Jika siap kawin, si jantan akan memasukkan jerami ke dalam sangkar. Kemudian di dalam kotak dirapikan lagi oleh induk betina. Dengan ketajaman naluri, gould amadin betina mengatur dan menata sendiri sesuai kebutuhan. Sarang yang nyaman membuat induk betina merasa aman meletakkan telur.
Menyiapkan pakan
Gould amadin adalah burung pemakan biji-bijian. Kebutuhan proteinnya lumayan tinggi. Karena itu pilih biji-bijian seperti jewawut, canary seed, milet putih, nigger seed. Komposisi pakan tiap penangkar berbeda. Misalnya Erwin memberikan campuran 25% jewawut, 25% canary seed, 25% millet putih, dan 10% nigger seed. Ia pun menambahkan 5% biji lobak, 5% biji sawi, 2,5% biji lamtorogung, dan 2,5% godem Peternak lain, Fajrah Hartawan memberi campuran 2 kg pakan jewawut, 2 kg milet putih, 1 kg canary seed, dan 100 g niger seed.
Seluruh bahan dicampur rata dan diberikan rutin. Sayuran hijau pun menyumbang nutrisi penting, seperti vitamin. Beragam sayuran bisa jadi pilihan seperti kangkung, selada, pucuk daun wortel, dan daun lobak.
Kebanyakan penangkar di Indonesia lebih memilih kangkung lantaran tahan hingga sepekan. Sayuran lain, contohnya selada hanya berumur 1 hari saja. Mereka cukup mencelupkan beberapa tangkai kangkung ke dalam botol yang telah diberi sedikit air.
Milet berwarna kecokelatan melengkapi pakan tambahan. Gantungkan malai milet itu di salah satu sisi kandang. Agar tak membawa penyakit, milet dan pakan biji-bijian lain dicuci bersih terlebih dahulu. Baru setelah itu dijemur di terik matahari, sambil sesekali dibolak-balik.
Di beberapa negara, penangkar menambahkan buah dan sayuran nondaun pakan selingan. Di antaranya, apel, jeruk, jagung, brokoli, kentang, dan mentimun. Di luar pakan, penangkar memberi bahan mineral berupa grit, pasir laut, tumbukan kulit kerang, dan kulit telur.
Bahan-bahan itu membantu burung mencerna bijibijian yang dimakan. Salah satu atau campuran seluruh bahan mineral itu dimasukkan dalam wadah silinder di dalam kandang. Tulang sotong berwarna putih digantungkan dalam kandang. Kandungan mineralnya baik untuk menjaga kesehatan.
Berbagai suplemen vitamin, B kompleks, C, dan D yang berguna ketika burung remaja pertama kali melewati masa rontok bulu. Frekuensi pemberiannya tergantung kebutuhan, umumnya 2 kali seminggu. Seluruh ragam pakan itu memang sebaiknya dihadirkan lengkap. Gould amadin dengan nalurinya akan menyantap atau memilih makanan sendiri.
Menyilangkan induk
Sebelum menjodohkan, penangkar harus menentukan generasi warna gould amadin yang hendak dihasilkan.  Sayangnya, kemungkinan warna bulu yang dimaui tak semudah perkiraan.
Artinya, warna piyik yang lahir belum tentu mirip kedua induk. Sebagai contoh, induk berpunggung biru tak menjamin bakal melahirkan piyik serupa. Itu lantaran peluang keragaman warna yang muncul demikian tinggi. Jadi jangan heran bi la piyik yang muncul dari telur malah kembali berwarna hijau.
Menurut pengalaman sejumlah peternak warna biru baru dihasilkan dari perkawinan induk punggung hijau itu. Karena itu pengamatan dan pencatatan silsilah pasangan induk penting dilakukan penangkar.
Beberapa kunci penting perlu diketahui penangkar ialah burung jantan memiliki 2 kromosom ganda dan tunggal. Artinya gen yang diwarisi memiliki 2 kombinasi, sama dan berbeda. Sebaliknya betina hanya satu kromosom dan berfaktor tunggal.  Sehingga ia mutlak mewarisi gen serupa.  Warna kepala terbagi atas 3 warna asal, yaitu hitam, merah, dan kuning tua.  Hitam adalah warna normal burung.  Varietas dengan kepala merah bersifat dominan. Warna bulu kepala merah akan mendominasi ketika bertemu bulu kepala hitam yang resesif. Bulu kepala kuning memiliki susunan kromosom yang lebih rumit sehingga populasi terhitung amat langka.
Dominansi kepala merah ditemukan baik pada burung betina atupun jantan. Burung jantan kepala merah jantan dihasilkan dari kromosom tunggal atau ganda. Sedangkan untuk memperoleh betina kepala merah hanya dibutuhkan satu gen dari induk jantan saja. Jantan dengan kromosom tunggal kepala merah bisa memproduksi piyik betina berkepala merah dan hitam. Kepala kuning—sering tampak oranye—bersifat resesif. Tetapi ia membutuhkan kehadiran gen kepala merah. Burung dengan penampilan kepala kuning—dari 2 gen kepala kuning—yang secara genetis membawa sifat kepala hitam menghasilkan warna wajah piyik hitam. Ujung paruh pun ada kemungkinan berwarna kuning atau merah.
Warna dada terdiri atas putih, biru, ungu, dan lilac. Burung dada putih bersifat resesif. Ia merupakan mutasi dari warna ungu. Tak ada hubungan khusus antara dada putih dengan warna kepala. Artinya, dada putih bisa muncul pada 3 warna kepala burung; hitam, merah, dan kuning.
Dada warna lilac merupakan mutasi. Diduga warna lilac diwarisi dari burung dada putih. Sayangnya, pewarisan sifat dan hubungan antara kedua warna dada itu tak jelas. Ada pula anggapan dada lilac muncul lantaran mutasi dari dada ungu. Dada ungu memang tak bersifat dominant mutlak (100%). Selain itu, sulit membedakan penampilan burung jantan dada lilac dengan sang betina.
Salah satu ciri yang mungkin bisa membantu ialah munculnya warna kuning dibulu seputar perut. Warna bulu punggung gould amadin dibedakan atas biru, kuning, abu-abu, hijau, hijau tua, dan hijau muda. Punggung biru muncul dari mutasi warna lain dan bersifat resesif.
Ia menekan kehadiran punggung kuning dan warna lain. Punggung hijau merupakan warna asli gould amadin. Namun, punggung hijau bisa berubah menjadi biru, dan warna perut yang semula kuning jadi putih kusam. Bila kepalanya merah atau kuning, akan beralih warna salmon.
Normalnya, punggung hijau berubah menjadi kuning. Perubahan lain, lingkaran muka menjadi hitam dan secara genetis kepala hitam membawa sifat wajah abu-abu. Jantan yang membawa kromosom tunggal punggung kuning sangat jarang ada. Mereka tetap muncul dengan punggung hijau. Jantan dengan kromosom tunggal punggung kuning juga ada pada burung berdada putih. Jadi bisa saja jantan punggung hijau berdada putih menghasilkan punggung kuning, asalkan mengandung kromosom tunggal itu.
Untuk menghasilkan betina kuning tak serumit jantan. Ia hanya butuh 1 gen punggung kuning.
Menjodohkan pasangan induk
Pastikan kondisi induk prima. Lakukan karantina saat burung baru datang. Cukupi segala kebutuhan mulai pakan berkualitas, juga asupan vitamin, mineral, dan unsur lain.
Periksa kesehatan burung, jika ditemukan penyakit segera atasi. Lama karantina sekitar 3 minggu. Bila tak ditemukan masalah serius dan seluruh syarat sudah terpenuhi lakukan penjodohan. Masukkan satu induk yang akan dijodohkan dalam kandang induk lain. Atau bisa pula menyatukan kedua induk dalam kandang baru. Jangan lupa untuk mengisi kandang dengan kotak sarang beserta seluruh perlengkapan lain.
Kebutuhan nutrisi saat siap kawin hingga masa bertelur harus benar-benar optimal. Biarkan mereka saling mengenal dan menjalani proses secara alami. Tak ada batasan waktu yang menunjukkan perjodohan berhasil. Hanya saja bila berjodoh, masing-masing induk akan “pasang aksi”. Induk jantan merayu betina dengan cara  menggerakkan kepala dan menandak-nandak sambil berkicau ramai. Induk betina yang menyambut ajakan tampak menikmati suara pasangannya. Induk jantan lantas mendekati betina sambil tetap menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri. Paruh betina pun berubah kehitaman dan lantas menari di depan si jantan seraya menggoyang-goyang ekor. Kemudian diteruskan dengan proses perkawinan.
Sebaliknya, jika induk betina terus menghindar saat didekati si jantan, pertanda belum berjodoh. Para penangkar biasanya mesti sabar menunggu hingga si betina siap menerima si jantan. Batas waktu yang diberikan bisa molor 3—4 bulan.
Cara lain dengan memasukkan burung jantan lain. Kehadiran tamu baru itu mengganggu penghuni lama. Akibatnya mereka menyerang bersama-sama. Tak lama, kedua pasangan berjodoh.
Kasus lain yang ditemukan, si jantan tampak begitu agresif tetapi tidak demikian dengan pasangannya. Bila dibiarkan, si betina bakal stres dan berpotensi gagal. Untuk mengatasinya, beri sekat transparan hingga induk betina timbul birahi dan siap kawin. Lepas sekat ketika paruh betina mulai berubah gelap.
Perawatan masa bertelur
Bila proses kawin selesai, induk betina mulai bertelur di kotak sarang.  Dalam sehari, induk betina rata-rata mengelurkan sebutir telur. Peneluran berlangsung terus hingga dihasilkan 5—7 telur. Sebenarnya potensi bertelur bisa lebih hingga 13 telur, hanya saja hasilnya sering mengecewakan. Jika penangkar menggunakan induk asuh, lakukan pemindahan telur sebelum pasangan itu mengeram. Kedua induk akan bekerjasama mengerami telurnya setelah telur terakhir keluar.
Pada kondisi itu sekitar perut induk tampak sedikit gundul. Itu proses alami sebagai cara agar induk bisa lebih melindungi calon piyik dan memindahkan panas tubuh. Secara bergiliran telur dierami.  Saat malam tiba, induk betina terus mengeram, sedangkan burung jantan menjaga di luar sarang.
Saat pengeraman, lakukan seleksi telur dengan bantuan lampu khusus.  Telur fertil ditandai dengan gumpalan darah yang tampak menerawang.
Penangkar berpengalaman bisa langsung mengenali telur fertil hanya dari warna cangkang. Begitu pula dengan penampilan telur infertil. Itu menghindari induk membuang waktu percuma lantaran mengerami telur infertil. Jika ini terjadi, cek kembali pakan yang telah diberikan. Hal itu mencerminkan kondisi defisiensi pakan dan segera lakukan perbaikan. Telur fertil menetas seluruhnya 2 minggu kemudian.
Telur-telur itu menetas hamper berbarengan. Sosok kecil, berkulit merah muda, berbintik putih di sekeliling paruh, dan jumlah bulu amat minim, membuat gould amadin tampak ringkih. Meski begitu, “bayi” burung bernama lain rainbow finch itu masih bertahan pada hari pertama tanpa bantuan pakan dari induk. Cadangan makanan—yolk sack—memasok nutrisi hingga habis.  Cadangan berbentuk kuning telur itu terletak di bagian perut. Bila makanan sementara itu habis—biasanya 24 jam pertama— barulah induk mulai melolohkan pakan kepada piyik.
Beberapa penangkar tak menyediakan makanan khusus bagi piyik. Itu semua tergantung pada keandalan induk memilih pakan.  Alternatif lain adalah menyediakan pakan khusus piyik. Agar terbiasa, sebaiknya induk mulai dikenalkan makanan piyik sejak proses penetasan. Hand feeding formula itu bisa dicampurkan dalam pakan induk. Begitu piyik menetas, induk bisa langsung beradaptasi dengan memberi pakan itu.
Perawatan piyik
Untuk mempercepat pertumbuhan piyik, seringkali penangkar menambahkan telur ayam lewat induk setiap pagi. Telur direbus selama 15 menit lalu digiling halus dan dicampurkan  dalam pakan khusus. Pemberian pakan 2 kali sehari bisa memacu pertumbuhan piyik. Umur 10—14 hari kemudian, induk betina memulai aktivitas di luar. Ia malah pindah tidur dari sarang ketika malam tiba. Itu salah satu pertanda kulit piyik mulai ditumbuhi bulu kecil. Walau masih tipis, piyik tetap bisa bertahan ketika malam menjelang. Setelah berumur 22—25 hari, piyik mulai belajar terbang.
Sosok burung berwarna kehijauan dengan dada mulai mengkilap itu berani turun dari sarang. Induk gould amadin akan terus meloloh pakan ke piyik hingga 2—3 minggu kemudian. Pada waktu bersamaan, ia pun mulai menampakkan aktivitas bertelur kembali. Kondisi itu bisa memperburuk stamina induk.
Untuk menjaga agar tetap prima, pisahkan telur sebelum mulai dierami induk. Hal itu dimanfaatkan untuk mengembalikan stamina pasangan induk dengan memberi pakan tinggi protein, mineral dan kalsium. Tugas selanjutnya diserahkan pada induk asuh. Induk asuh yang biasa dipilih adalah jenis bondol. Telur dierami dan diasuh oleh pasangan bondol.
Perlakuan dengan induk asuh tak jauh berbeda dengan induk kandung. Hanya saja banyak peternak tak menyukai cara ini. Mereka lebih mempercayai piyik yang diasuh langsung oleh sang induk. Walaupun banyak kasus pasangan induk membuang anakan setelah menetas. Diduga, induk dalam kondisi buruk saat masa kawin tiba.  Anakan yang dibuang sebaiknya langsung disisihkan dari induk awal, dan dipindah ke pasangan lain atau induk asuh.
Pembesaran
Pada umur remaja, perlahan bintik mutiara mulai memudar. Itu terjadi pada umur 3—4 bulan. Perubahan lain, ia bakal melewati fase perontokkan bulu sebelum menginjak dewasa. Bulu-bulu muda bakal rontok lalu digantikan bulu yang berpenampilan lebih cemerlang.
Peristiwa itu dialami saat gould amadin berumur 4—6 bulan. Bahkan tak jarang kejadian ini berlangsung hingga 9 bulan. Pada masa peralihan itu penangkar harus waspada. Kondisi gould amadin muda harus dijaga tetap optimal. Salah satunya dengan menyediakan pakan tinggi protein, vitamin, dan mineral. Keadaan tubuh saat melewati masa itu benar-benar lemah dan butuh energi besar.
Setelah bulu tumbuh kembali, terlihat keindahan warna-warni bulu gould amadin. Ini terjadi ketika umur burung mencapai 8—9 bulan. Secara fisik mereka telah siap dijodohkan sekaligus calon induk unggul.
Bila dipelihara dengan baik, maka pasangan induk bisa bertahan lama hingga belasan tahun. Umur produktivitasnya mulai 8 bulan hingga 7 tahun. Puncak produksi ketika umur mencapai 2—5 tahun.
Ancaman penyakit
Gould amadin memiliki insting mempertahankan hidup yang tinggi.  Ia cenderung menyembunyikan kondisi sebenarnya ketika terserang penyakit. Burung yang biasa berkelompok itu tak memperlihatkan gejala sakit dengan jelas. Tak heran bila tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba burung mati.
Indikasi gould amadin sakit sebenarnya bisa dikenali sejak dini.  Berbagai cara bisa dilakukan.
Misalnya dengan memperhatikan kotoran burung di bawah kandang. Letakkan kertas Koran atau tisu pembersih di dasar kandang. Amati perubahan volume, warna, dan konsistensi jatuhnya setiap hari. Bila terjadi perubahan, cek pakan dan air dalam kandang.
Indikasi lain, kebiasaan makan dan minumnya. Burung sakit biasanya ditandai nafsu makan yang menurun. Penampilan burung yang sering tampak mengantuk, lesu atau malas, menyembunyikan kepala di bawah sayap, bulu rontok, gejala sakit lainnya. Begitu pula bila burung tampak berkerumun sambil sesekali membungkuk di dasar kandang.
Periksa pula daerah di sekitar mulut dan kebiasaan burung bernapas. Suara-suara seperti batuk atau bersin perlu diwaspadai. Ekor yang melengkung menandakan sistem pernapasan terserang penyakit. Bila pemilik menemui salah satu dari keadaan itu, segera ambil tindakan pengaman. Cek kondisi lingkungan di sekitar kandang. Iklim yang terlalu dingin, kelembapan rendah, kurang sinar, memicu penurunan daya tahan tubuh. Burung pun mengalami stres dan mudah terserang penyakit.
Air sac mites adalah penyakit serius yang sering mengancam gould amadin. Penyebabnya, parasit yang terinfeksi ke dalam sistem pernapasan burung. Gould amadin yang terserang tampak sulit bernapas dan mengeluarkan suara aneh. Jika dibiarkan menyebabkan kematian.
Untuk pencegahan kehadiran hama berbahaya, penangkar menggantungkan strip khusus pembasmi tungau di sekeliling kandang. Penanganan lain ialah menggunakan produk Ivermectin dan Moxidectin. Setetes obat diberikan langsung ke kulit yang terbuka di antara punggung. membunuh tungau.
Kasus lain ialah eggbinding. Ini banyak menyerang induk betina saat ia berusaha mengeluarkan telur. Telur terhambat dan tak dapat keluar dari saluran reproduksi. Akibatnya induk betina makin melemah dan ia hanya bisa duduk di dasar sarang. Penangkar harus melakukan tindakan secepatnyauntuk mengatasi.

1 komentar:

  1. salam gouldymania, mas saya punya sepasang gouldy dah 4 bulan saya pelihara, di awal bulan ke 3 indukan cewenya bertelur 6 buah, pecah 2 yg di erami 3 dan semua netas, setelah 4 hari anakannya kenapa ya kok di buang dari sangkarnya? saya coba kembalikan lagi ke sarangnya hanya bertahan satu hari keesokannya di buang lagi,setlah itu indukannya gak mau lagi masuk ke sarangnya, jadi inisiatif saya di angkat semua anakannya coba untuk loloh sendiri tapi gak bertahan ke esokannya pada mati, kenapa sepeti itu ya mas ? ada tips untuk penangkaran gouldy yang berhasil gak mas ? sebelumnya saya ucapkan terima kasih

    BalasHapus